Minggu, 20 Desember 2015

Zenius, Bukan Sembarang Teman

     Hiiii! Perkenalkan namaku Deasy Lucyana, baruuuuuu banget aku jadi 18 tahun. Rasanya? Kayak ada manis-manisnya gitu :p. Akhir tahun gini pasti temen-temen SMA udah pada libur & lagi berburu diskon akhir tahun. Tapi apalah daya diriku masih menunggu datangnya UAS di kosan sempit ini. Btw, aku mahasiswi semester satu di Jaminan Mutu Pangan Program Diploma IPB. Tanggal 29 Desember nanti baru mau mulai UAS dan harusnya saat-saat ini adalah minggu tenang, tapi minggu tenang hanyalah mitos di IPB, Sob!. 
Mahasiswa di sini menjalani minggu tenang dengan bekerja Rodi. Dimulai dari kelas pengganti hari libur nasional, laporan praktikum, kuis, dan makalah responsi yang tak kunjung tuntas. Dan sekarang aku sadar, kuliah tak seperti yang ada di ftv. Jalan santai, pake sling bag yang mini, megang buku tipis di dada, tabrakan, bukunya jatoh, mungut bareng-bareng, saling tatap, senyum, kenalan, dan jadian. Gak gitu exactly. Disini aku malah lebih sering liat mahasiswa yang jalannya bungkuk gara-gara bawaan berat di ransel, belum lagi buku yang dijinjing. Beuh. 
Untuk materi mata kuliah sendiri, aku masih memelajari mata kuliah dasar seperti kimia, fisika, bahasa inggris, dll. Nah, ternyata zenius masih kepake banget disini. Sayang beribu sayang, aku baru kenal zenius itu sebulan sebelum SBMPTN. Coba aja kalo taunya lebih awal :( 

     Nah, jadi gini ceritanya. Setelah UN itu liburnya panjang banget sampe berlumut aku diem di rumah. Karena aku gak yakin aku bakal lolos SNMPTN, jadi aku ikut bimbel intensif SBMPTN gitu. Tapi aku ngerasa belum cukup sampe itu, saat aku lagi scroll down timeline twitter, ada yang me-retweet tweet dari @zeniuseducation trus langsung aja aku kepoin akun itu sampai sekarang jadi temen baik.

     Oke beralih ke cerita lain. Sebenernya aku udah diterima juga di Pendidikan Biologi UIN Bandung lewat jalur SNMPTN, trus beberapa hari setelahnya datang lagi kabar aku diterima di Diploma IPB via USMI. Nah, muncullah kebingungan. Orang tuaku meminta aku fokus dulu saja belajar SBMPTN, selain aku ngebet pengen ke IPB, orang tua juga mau banget anaknya ini di IPB. Yoweslah dengan berat hati kepada pihak sekolah, aku membuat surat pengunduran diri buat UIN Bandung. Trus kata ayah, diploma IPB itu buat jaga-jaga kalau gak lolos SBMPTN. 

     Saat hari pengumuman SBMPTN, ternyata aku gagal. Trus kata ibu, aku masih harus ikut ujian mandiri IPB, disisi lain aku udah mulai masuk semester matrikulasi di Diploma IPB. Untungnya mata kuliah matrikulasi itu biologi dan kimia, jadi belajar di kuliah bisa sambil belajar buat Ujian Mandiri, aku ngerasa kebantu banget sama Zenius soalnya pas pembagian hasil UAS matrikulasi, Alhamdulillah biologiku A dan insiden kecil di nilai kimia karena aku bolos pas hari ujiannya hahaha. Ini semua bisa ngehapus pandangan orang bahwa zenius cuma buat anak SD sampe SMA doang, boong banget itu, materinya masih kompatibel kok buat anak kuliahan semester awal. bahkan aku belajar buat olimpiade biologi aja dibantu pake zenius tuh.
 :D

     Hari pengumuman UTMI datang, hasilnya masih “mohon maaf”. Ibu langsung nangis denger kabar itu. Rasanya gimana ya, mau nangis tapi engga bisa nangis. Aneh. Setelah itu mulai deh tercium aroma penyesalan udah nolak SNMPTN dan terlambat kenal sama bang Sabda, Pras, Wisnu, Wilona, Yoki, Donnita, dll. Nah itulah sebabnya pas perkenalan aku bilang aku anak program Diploma IPB. Karena aku gagal tembus SBMPTN dan Ujian Mandirinya :( 

     Setelah hampir mau satu semester di sini, aku masih belum mau nyerah buat ngulang tahun depan. Aku sering banget baca artikelnya Glenn tentang ngulang SBMPTN dan aku memutuskan untuk mengulang. Tapi sayangnya ayah kali ini gak merestui kalau aku berhenti kuliah dan lanjut bimbel aja. Jadinya gini deh aku kuliah sambil privat sambil "zeniusan". Wow. 

PS: sampai seterusnya aku bilang kalo belajar pake zenius itu zeniusan 

     Sumpah! Susah banget bagi waktu antara belajar buat ujian sama buat mengikuti materi kuliah. Trus aku pake deh trik dari Glenn buat manfaatin waktu sebaik mungkin. Akhirnya aku sekarang jadi anak kuzen-kuzen (temennya kupu-kupu; kuliah-pulang, tapi kalo ini kuliah-zeniusan :D ) Godaan buat kuzen-kuzen ini banyak banget, dimulai dari ajakan temen buat kunang-kunang, sampai kura-kura di HIMPRO. Untungnya aku sering banget nangkring di depan laptop buat mantengin zeniusBLOG sampai akhirnya aku menemukan artikel yang bagus banget! Aku mulai menjauhi hal yang kurang berguna buat tes tahun depan, sampai aku beli CD Zenius Multimedia. Karena aku tau salah satu godaan terbesarku adalah internet. Yang tadinya mau zeniusan, pasti ada aja mampirnya buat cek line atau IG -____- aku berfikir kalo aku pake CD zenius aku gak perlu pake data Internet, akhirnya aku beli CD Biologi sama CD Fisika di Gramedia Botani Square dengan menyisihkan uang bulanan, aku rela makan mie instan atau bubur instan demi beli CD itu hahaha. Tapi ternyata belum cukup, untuk mata pelajaran Kimia, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, TPA aku masih butuh data internet buat akses Zenius.net tapi balik lagi ke isi artikel di zeniusBLOG, kalo aku masih harus eliminasi gangguan itu dengan menggunakan paket internet sesuai dengan tujuan awal aku membelinya, ya buat zeniusan. Intinya sih harus tau prioritas, dan konsisten.
sumber gambar: www.zenius.net 

     Selain dari penyampaian materi dari konsepnya banget, yang aku suka dari zenius adalah artikel debunk yang selalu membahas sesuatu yang tadinya kita gak disangka-sangka. aku pun sekarang menjadi divisi Penelitian dan Pengembangan di HIMPRO gara-gara aku tertarik buat ikut meneliti setelah aku banyak baca artikel di zeniusBLOG. 
artikel yang menurutku canggih: 

     Sebenernya masih bingung mengakhiri cerita ini gimana, karena perjalananku dengan zenius belum selesai. (semoga) tahun 2016 aku lolos SBMPTN/UM pun zenius bakal terus menjadi temanku sebagai pembelajar. karena selama 7 bulan bergaul sama zenius aku merasa mulai ada peningkatan di bidang akademik maupun pengembangan diri. Yang tadinya aku males belajar itungan kayak matematika dan fisika, sekarang aku jadi suka dan banyak penasaran setelah memulainya dari dasar banget. Trus hidupku jadi lebih teratur. Jadi lebih terarah sama tujuan di masa depan. Aku jadi banyak merencanakan semuanya dengan matang. KEEP INSPIRING, Sob!!

Selasa, 15 Desember 2015

18!

akhirnya, usia 17 yang berat selesai kulewati, aku berhasil menjalani semua kesulitan itu dengan deraian air mata yang tak mampu kusekat. cobaan datang bertubi-tubi di usia 17, aku tahu itulah cara Tuhan mendewasakanku. aku harus sadar bahwa semakin tua, akan semakin banyak cobaan dan permasalahan. 12 Desember 2015, tak terasa, sungguh begitu suksesnya ayah dan ibuku membesarkanku. aku sudah berusia 18 sekarang, aku harap di usia ke-18 tahun ini lebih banyak memberikanku kebahagiaan. aku bahagia sepanjang tahun. apa yang aku ingin wujudkan di usia ke-18 ini dapat terlaksana dengan sangat baik. semua impianku di usia 18 akan terwujud. aaaamiiin

Sabtu, 24 Oktober 2015

setengah semester kuliah

aku masih tak menyangka aku disini. tempat asing yang sungguh menyeramkan. tempat yang aku buat sebagai tameng dari kegagalan. terhitung sejak awal matrikulasi yaitu bulan Juli, apa yang telah kudapatkan? tentu saja teman dan pengalaman. banyak sekali teman dari dan luar pulau aku senang. satu hari sebelum perkuliahan matrikulasi dimulai, aku baru bersiap-siap dari rumah. hanya dengan membawa 3 pasang pakaian untuk kuliah, dan beberapa kaos dan celana training untuk di kamar. aku hanya diantarkan ayahku mengendarai motor. sungguh tak membawa apa-apa. saat itupun tepat akhir bulan, yaitu 27 Juni. aku hanya dibekali uang sejumlah Rp 900.000 dan diberi Rp 50.000 oleh saudaraku. di tengah perjalanan, sakit ayahku kambuh. tapi dia tetap memaksakan perjalanan. saat ayah pulang, aku ditemani oleh saudariku yang kebetulan tinggal di bogor. akhirnya diapun pulang menjelang magrib. ternyata, kamar kost-ku tida menyediakan kasur. aku harus membeli kasur, akhirnya aku mengeluarkan uang yang tadinya dialokasikan untuk makan selama 2minggu itu untuk membeli kasur tipis seharga Rp 350.000. ya, uang untuk 2 minggu bersisa Rp 600.000 dan langsung aku bayarkan Rp 350.000 untuk biaya kost. malampun tiba, aku tak bisa tidur teringat ayah apakah dia selamat sampai rumah dengan mengendarai motor sabil menahan sakit? aku mencoba menelepon ibu di rumah dan alhamdulillah ayah baru sampai rumah pukul 7 malam. selain itu alasan lainnya adalah apakah cukup uang Rp 300.000 untuk mencukupi kebutuhan primerku selama 2 minggu? sementara aku tak berbekal apapun selain pakaian yang kubawa. hari pertama ke kampus, aku sudah ditagih banyak hal dari mulai seragam,jas lab, modul,dan biaya bukber. astagfirulloh, bagaimana aku bisa membagi uang itu?? akhirnya aku diberi uang oleh saudariku untuk membantu membayar tagihan tersebut. oke, selain hal itu aku masih punya cerita. pertama kali pingsan. ya, aku pingsan!! aku ingat tepat kejadian itu. 1 Juli 2015, saat praktikum kimia dasar. tempat kost-ku tidak ada tukang jualan makanan, hanya ada warung paling banter makanan berkarbohidratnya itu roti. sementara aku harus terus melaksanakan kewajibanku untuk berpuasa ramadhan. alhasil, selama 4 hari kau hanya sekali menjumpai nasi. itupun karena diantar membelinya bersama saudariku ke suatu tempat yang cukup jauh dari tempat kostku. memang saat pingsan itu aku hari pertama siklus bulanan juga sih. jadi gini ceritanya, pas praktikum dasar-dasar penggunaan alat-alat laboratorium itu aku sering sekali menguap (tapi aku gak ngantuk, nguap aja trus mata berair) lama-kelamaan keringat dingin bercucuran dan aku merasa tak punya tenaga. tiba-tiba aku tak bisa mendengar suara dengan jelas karena telingaku serasa mendengar suara bising dan boom!!! semuanya terlihat hitam. aku dipapah ke musholla deket lab oleh dosen dan petugas lab. selain itu apa lagi? tes UTMI yang sungguh menyesakkan dada. lupakan! selain itu?? selama awal-awal aku di bogor aku mengalami pergolakan batin. bukan hanya itu, akupun terlibat masalah dengan keluargaku akibat pergolakan batin itu. ibuku di rumah stress karena sikapku yang keras kepala dan memaksakan keinginan, ayahku marah padaku dan semakin menentang keputusanku. sampai akhirnya, ayahku menyetujuinya. saat UTS matrikulasi aku bolos karena harus mengikuti tes UNJ demi impianku menjadi peneliti di bidang biologi. awalnya ayahku tak setuju, itu salah satu yang menjadi masalahku selama di bogor. uang pendaftaran sebesar Rp 300.000 aku dapatkan dari temanku. akhirnya ayah setuju dan mengantarku kesana. aku berani mengambil keputusan itu. di mana aku mau tak mau akan mendapat nilai C pada mata kuliah kimia dasar karena gak ikut UTS dengan harapan aku diterima di biologi UNJ. ternyata hasilnya sama seperti 2 hasil sebelumnya. gagal. aku menangis kala itu, mengingat nilai kimia dasarku yang sudah tentu mendapat C. sudah. lupakan. yang lain dong! perasaan ceritanya sad ending terus!. oke sekarang aku cerita soal pengalaman baik. aku mencoba menerima semua ini, ditambah dengan mata kuliah yang banyak menarik minatku meski kadang oergolakan batin sering terjadi dan menyeretku pada pusaran rasa sesal yang mendalam. aku bertekad, setidaknya meski nilai kimia dasarku c, aku harus jadi mahasiswi yang proaktif. tak perlu ikut BEM, aku hanya ingin aktif mengikuti kegiatan sosial dan keilmuan. dan aku menemukan salah satu caranya, yap OSN PERTAMINA. saat tahu berita itu aku langsung mendaftarkan diri di bidang yang memang aku cintai, biologi. ternyata tidak mudah, aku butuh persetujuan dari dekan atau pjpk bahasa kampusku. aku mengunduh borang suratnya di web pertamina lalu harus menghubungi pjpk. aku tak tahu bagaimana caranya sampai aku searching di google wkwk sumpah rasanya deg-deg-deg saat akan menyentuh tombol send. apalagi saat akan mengetuk pintu ruang dosen. subhanalloh.
aku harus menunggu proses verifikasi data selama sebulan. dan harus membagi waktu persiapan belajar biologi dengan belajar matkul lainnya. akhirnya aku verified dan masih harus mengurus perizinan ke akademik dan dosen responsi. sungguh penuh perjuangan. akhirnya tiba 15 Oktober dan aku berhasil melewati target. aku berhasil mengisi 2 soal lebih banyak dari target yang aku tentukan hahaha. trus sekarang???? aku masih harus mengurus sisa peninggalan osn itu dengan bolak-balik ke akademik dan ruang dosen, membuat resume dari jurnal internasional. huft. ya cukup sekian dan terima kasih. senang berbisnis dengan anda!

Sabtu, 11 Juli 2015

Himawari No Yakusoku

Mengapa dirimu menangis, meskipun diriku tak sedang menangis.
kesedihan dan kepahitan yang kau rasa pun terasa nyata menyedihkan bagiku.
hari burukpun asal kita berdua, akan jadi kenangan yang berharga untukku.

ku ingin bersamamu, apakah yang dapat ku lakukan demi berada di sampingmu.
satu yang ku damba agar kau selalu tertawa bahagia selamanya.

bagai bunga matahari tulus hati dan kelembutan diri segala kehangatanmu.
satu pesanku padamu yang ingin aku sampaikan, kebahagiaanku disini takkan ku lupakan.

seandainya kita kan berpisah, ruang masa depanlah pemisah kita.
ku percaya langkah-langkah ini akan membawaku untuk dapat menemuimu lagi.
langkah kita yang kacau dan berbeda dapat bersatu padu menyatukan kita.

tak akan ku lupakan saat-saat ku berada di sampingmu, habiskan waktu bersama.
ku ingin agar kau lambaikan tanganmu dan tersenyum meski kita berpisah.
bagai bunga matahari, tulus hati dan kelembutan diri segala kehangatanmu.
ingin aku membalasnya namun itulah dirimu, "cukup sudah" lah itu yang pasti akan kau ucapkan.

copy right:
Doraemon Stand by Me Movie Soundtrack,
Doraemon Stand by Me Movie Soundtrack Indonesian translate

Selasa, 07 Juli 2015

Saling Mengingatkan

yoo... balik lagi nih, gw mau cerita nih, kalau dilihat dari judulnya sih udah yang islami banget ya, tapi kali ini gw mau berbagi pengalaman gw.

inti dari post kali ini adalah harus waspada, jaga-jaga, tapi tidak terlalu buruk sangka juga sih. emang ya agak susah gitu antara bedain waspada dan buruk sangka, yasudah. mulai saja.

jadi pas gw pulang dari kampus, gw emang biasa jalan kaki pulang-pergi matrikulasi soalnya kalau naek angkot lumayan tuh uang 3 rebu buat beli gorengan. nah pas pulang matriks sehari sebelum UTMI. ok kembali ke inti, pas gw jalan tu ada bapak-bapak tua, gak tua juga sih tapi ya gitu sekitar 50-60 tahunan lah ngeberentiin langkah kaki gw. dia nanya arah ke kampus dramaga kemana? naik apa? dll
dia bilang dia dari bandung, trus jalan kaki dari ciawi atau apa gitu sampe ke pajajaran. dia bilang ponakannya di ipb dramaga, trs dia mau kesana.
awalnya gw gak mikir aneh-aneh tuh, gw tunjukin naek angkot 03 turun dah tu di bubulak, atau naek trans pakuan, lebih gampang. kata gw pake bahasa sunda, trs dia kayak yang gimana gitu kan, yaudah tu meski udah jam 4 lewat lah gw udah capek, mau tidur tapi gw niat nganterin bapak-bapak tadi ke shelter trans pakuan di seberang jalan dua ruas itu. tapi bapaknya bilang engga usah biar sendiri, nah trs dia malah nanya gw soal kuliah, bla-bla-bla, trs gw udah mulai curiga nih (tapi belum kepikiran kejanggalan pas bapak tadi bilang ponakannya di ipb. harusnya sejak itu gw sadar, ngapain ke ponakannya? kecuali anaknya gt ya?) oke, gw tanya dah tu bapak "ponakannya jurusan apa? semester berapa?"  dia bilang "agroooo....bisnis semester 4"  gw jawab dah tu "oooh agribisnis kali pak"
(nah, gw masih aja dodol. kan UAS udah selese, pasti mahasiswa udah pada balik kan ya? dasar emang)
trus bla-bla-bla akhir-akhirnya si bapak minta diongkosin, JRENGGGGGGGG!!!! muka gw langsung cengo trus yaudah lah baik sangka aja, gw kasih dah tu. trus si bapaknya biasa lah ya basa-basi ngedoain blablabla, siapa tau Allah nolong gw juga...

oke besoknya UTMI.

Sekarang, 7 Juli 2015. pas gw lagi jalan kaki mau ke Bantar Jati buat beli keperluan kost (lagi-lagi jalan kaki haha irit emang gw, mayan 10-15 menitan lah kalau jalan kaki ala mahasiswi ala ala atlet jalan cepat kayak gw) gw ketemu lagi tuh sama bapak-bapak, tapi bukan yang Jumat kemaren, dia ngeberentiin gw yg lagi jalan trus tapi yang ini langsung to the point minta diongkosin katanya dia dari sukabumi trus ngeluarin uang yang katanya tinggal 5 rebu, nah pas itu gw sadar ternyata pas jumat itu gw dibodohin atau lebih kejamnya ditipu! gw langsung aja tuh tolak permintaan si bapak, gw lanjutin jalan.

nah, jadi gitu intinya hati-hati modusnya sekarang banyak ya. kalau ada yang nanya jalan sih kasi tau aja, tapi kalau udah nyerempet-nyerempet gapunya ongkos mending lu lu pade minta maaf aja trus kabur deh ya!

Kamis, 11 Juni 2015

Perjalanan Menuju Kampus Rakyat

Institut Pertanian Bogor, siapa yang tak tahu? terkenal dengan inovasi-inovasinya di bidang teknologi pertanian beserta hasilnya, menempati peringkat yang bagus di kancah universitas tingkat dunia. universitas yang paling banyak mematenkan inovasinya, universitas yang luas dan hijau oleh pepohonan, universitas yang punya Masjid Al-Huriyyah yang indah itu, universitas yang departemen Ilmu dan Teknologi Pangannya nomor 1 seIndonesia dan paling diminati.

Ya, aku akan bercerita tentang impianku. Ayahku adalah seorang guru sekolah dasar, lahir dari keluarga yang berantakan, kakekku punya banyak istri, tentunya anaknya pun banyak, ayahku tidak mendapat perhatian dari orang tuanya bahkan bisa disebut ditelantarkan. selama kecil sampai dewasa ayah tinggal bersama ibu angkatnya. singkat cerita, karena tidak dibiayai oleh orang tuanya, setelah lulus SMA olahraga, ayah gak langsung kuliah lagi, jadi pas dulu ayah wisuda S1 itu aku udah lumayan gede buat mengingat detail tempat dan kronologis cerita hari itu.

ayahku pun kuliah di universitas biasa, namun gatau kenapa wisudanya di gedung Graha Widya Wisuda milik IPB. singkat cerita lagi, tiba-tiba ibu bilang "nanti kalau udah gede, dede kuliahnya di sini ya"
dan sekarang aku baru sadar arti ucapan ibu, ucapan itu, sebuah doa tulus dari ibu. Kabulkanlah yaAllah.

setelah cerita tentang ayah dan GWW, ibu pun punya cerita tentang IPB. ibuku hanya tamatan SMA, karena ibu tinggal di kampung, tamatan SMA pun menjadi hal langka. kata ibu, saat ibu masih kecil sering ada KKN mahasiswa dari IPB, dan cita-cita ibu dulu mau jadi mahasiswi IPB biar bisa ikut program KKN. mungkin cita-cita masa kecil ibu itu tak tercapai sampai sekarang, tapi ibu mengamanatkan cita-cita itu padaku, ibu bilang aku harus bisa mencapai cita-cita ibu itu. insyaAllah bu, satu langkah lagi.

Saat kelas 1 SMA aku tak ada niat kuliah di IPB, malah dulu aku sangat terobsesi menjadi dokter gigi tamatan FKG UI. halah, tapi sekarang, gak ada bayangan sama sekali aku ikutan simak, dll. aku merasa tak pantas.
tapi, bakat terpendam itu tergali saat awal aku kelas XII, ada dua orang kakak kelasku yang diterima di program diploma IPB, namanya Rima Purnama dan Asih Pratiwi, suatu kebanggaan, meski belum pernah ada yang tembus di S1 setidaknya sudah ada yang tembus di D3. btw aku sekolah di pelosok.

aku sering tanya-tanya pada teh Rima soal IPB, aku udah niat banget. Februari 2015 datang,teh Rima bilang surat undangan USMI tahun lalu datang di awal Februari, aku sudah gelisah mengingat kantor pos di daerahku kurang gesit. akhirnya aku dan ayah pergi ke kampus IPB Dramaga, ternyata program D3 IPB itu gak sekampus sama S1, lalu kami menuju kampus Cilibende, aku menanyakan semua yg perlu aku ketahui, tapi receiver front office-nya kurang ramah hmmm. tapi setidaknya cukup mengurangi rasa penasaran.

aku melihat di timeline twitter IPB akan mengadakan open house dengan harga tiket Rp 25.000 yang cukup terjangkau buatku, aku segera mendaftarkan diri dengan mengajak satu orang temanku, lalu banyak teman yang lain ikut.
disana aku bertemu dengan ribuan calon sainganku, lalu bertemu juga dengan calon kakak tingkatku di departemen biologi, kakaknya ramah banget, tapi aku lupa nanyain nama haha. mereka kepo banget nanya-nanya kenapa aku interest banget sama biologi, nanya pengalamanku di biologi sejauh apa, pernah percobaan dan pengamatan apa, dll pokoknya ramah, baik banget, cantik & ganteng lagi, aku dikasih pin terus kakaknya pesen "berjuang ya des kakak tunggu disini"

nih kakak tingkat aku nanti di Bio IPB. aamiin semoga kakaknya baca deh ya.
 
ok, beralih ke cerita lain, februari sudah hampir usai, tapi surat itu belum datang jua, setiap istirahat kedua aku selalu minta izin keluar sekolah buat ke kantor pos, hanya untuk ngecek udah ada apa belom. sedihnya.
aku juga sering liatin perkembangan twitter @ipbofficial dan nanya ke guru yang bersangkutan, sampai suatu hari aku nangis kejer gara-gara surat undangan belum datang padahal beberapa hari lagi ditutup regist dan pengiriman berkasnya, haha kalo dibayangin lagi malu juga sering banget nangis hampir tiap hari kayaknya, sampai saat pihak sekolah yang cek ke kantor pos, suratnya ada. kan dodol-____-

abis itu aku langsung isi formulir, gak perlu waktu lama soalnya aku udah mempersiapkan berkas apa aja yang perlu dikirim, tapi halangan masih ada, temen-temen yang lain belum pada siap, setelah beberapa hari aku galau nunggu kesiapan berkas temen-temen yang lain, berkas kita siap dikirim kecuali satu orang itu-____- tertunda kembali.

nah, setelah selesai UN aku ikut bimbel intensif gitu di Katalis IPB, aku tinggal sendiri di dramaga udah kayak mahasiswi banget deh pokoknya ada sedikit bahkan banyak rasa bangga di dada meski baru bimbel, apalagi nanti kalau sudah kuliah ya? pas pengumuman SBM pun aku di dramaga, tinggal disana lebih kurang 40 hari lah, berkesan banget. sungguh. banyak pengalaman berharga dan indah dan paling seneng deh pokoknya pas keliling kampus Dramaga:') kampus impianku.

aku tak berjuang pada jalur itu saja, aku daftar PBUSMAK UGM, PMDKPN, dan SNMPTN tentunya. tapi entah apa yang ada dalam pikiranku dulu, kenapa aku gak pilih IPB di SNMPTN??? beneran nyesel banget sekarang. dulu aku mikirnya "yang penting negeri dulu" dan pikiran itu salah besar sekarang. Aku tembus SNMPTN di pendidikan biologi UIN Bandung, tapi??? tak ada niat buat ngambil. parah kan ya?? hati di IPB tapi daftar ke hati lain. payah.
ok kalau mau tau cerita panjangnya liat aja disini atau disini juga bisa.

 ok, ternyata aku dapet kabar aku tembus di teknologi pangan PolNeg Lampung, terus tembus juga di supervisor jaminan mutu pangan IPB, tapi sekarang?? dasar makhluk tak berfikir! ga bisa bersyukur! egois! aku masih mau berjuang buat dapetin biologi IPB. aku dosa gak sih? udah dikasih nikmat banyak banget, diterima langsung di 3 universitas negeri, tapi masih keukeuh dengan impian itu.
pergelutan batinpun sering aku rasakan, namun keyakinan hati ini tetap tegar untuk memilih Biologi IPB. entah kenapa, sejak SMP aku suka banget biologi masih inget dulu pertama belajar biologi tentang sistem 5 kingdom haha padahal aku fobia sama yang namanya hewan! hewan apapun kecuali nyamuk sama semut!!!!! tapi tetep aja mau biologi, di IPB lagi.
banyak yang menentang pilihanku, aku mengerti alasan mereka. tapi masih ada teman-teman yang mendukung dan menguatkanku, menambah keyakinanku akan pilihan itu.

oke, hatiku sudah terkunci di kampus IPB Dramaga, diberi pilihan apapun sepertinya pilihanku ini tak akan goyah, ditambah suatu hal yang membuatku lebih termotivasi untuk terus berjuang. terimakasih:)
sebenarnya rasa takut ini ada, aku takut akan terjadi penyesalan karena keegoisanku ini. lindungi aku yaAllah, yakinkanlah pilihanku ini baik menurutMu dan baik untukku.

ya, SBMPTN sudah lewat dua hari yang lalu, aku sudah pasrah dengan hasilnya, aku serahkan semua pada Allah. yang jelas aku sudah berusaha.
jangan salah, untuk ujian SBMPTN itu membutuhkan perjuangan loh! aku berangkat jam 3 dari rumah dan sampai di lokasi ujian itu jam 5 hampir menuju jam 6 pagi. mana ngerepotin ayah terus. ayah nungguin aku ujian SBM, gak kebayang deh bosennya nunggu 6 jam kayak gimana.
sejak aku tinggal di Dramaga udah gak keitung lagi pengorbanan ayah dan ibu seberapa. mulai dari biaya bimbel, akomodasi, transportasi buat pulang, antar jemput terminal soalnya aku sering pulang karena banyak urusan sekolah seperti wisuda, legalisasi rapot dan SKHUN sementara buat daftar ulang d3, nikahan kakak sepupu, mengeluarkan uang banyak buat daftar ulang d3 ipb dan kalau aku tembus di s1 (aaamiiin) uang itu gak bisa diambil meski setengahnya tapi mereka tetap dukung aku.
apalagi ibu, ibu sering puasa sunnah buat aku, sering ngaji buat aku, dll jadi sedih kadang-kadang takut mengecewakan mereka. yaAllah jangan biarkan aku mengecewakan mereka, kabulkanlah doa mereka.

gambar ini sudah berbulan-bulan menjadi wallpaper di laptop, profil pict di WA, gmail,dll
motivasi banget. nanti harus foto disini lagi dengan almamater biru navy itu! harus!
 
apalagi ya?? perjuanganku belum berakhir, aku masih mau ikut UTMI, jaga-jaga kemungkinan terburuk lah. soalnya aku takut gitu deh astagfirullah. pas motivation training di hutan karet IPB dulu aku udah diajarin supaya terus yakin dan optimis, tapi entah kenapa aku tetap aja takut. hmmmm
apakah ini terlalu tinggi? aku sudah banyak mengecewakan orang-orang sekolah, merugikan. maafkan aku.
                                 aku nulis impian itu di wall of dream di GWW pas open house
oh iya aku lagi suka soundtrack-nya Inuyasha yang "change the world" itu menurutku sih memotivasi banget!!! banget!!!

I want to change the world
Keep on holding on your desire
You will get that shining love n
That you can't wait to know
If you go on to get your goal
It's wonderland!


tapi yang paling dalem sih ini nih
 "Won't get lost if your passion's true" 
ini juga ding
"You will see that your desire will be granted again" 

tuh aku mark-in kata-katanya pake warna navy biar kayak almamater IPB haha. intinya apa ya?? intinya aku udah cinta mati sama IPB. maafkan aku egois. yaAllah semoga pilihanku tepat. aaamiin


Sabtu, 06 Juni 2015

Blooms, like daisies


when you heard someone(s) that you very respect to him/her blaming your choice behind you, what will you do?
just smiling at him/her? yes, i have done it.

Don't be afraid about your choice, that's your choice. don't hear what you don't wanna hear.
they wouldn't care if you get any problem with their choice for you later.

Try to be an egoist child, if you have the biggest dream during your 17 years life, reach your dream!
that's your dream, don't let anyone destroy your dream, don't hear any mocks about your dream. they just envy at you.

Now, is the best time for you to rise your success with your choice.
Deasy, let's blooms like a beautiful daisy.

Risalah Menuju Menuju Hari Penentuan

aku sudah kembali ke rumah, habitat lamaku. tapi ternyata, aku baru menyadari aku sudah terlanjur kerasan dengan habitat baru itu. berbaur dengan mahasiswa, berjalan sendiri, menggendong tas berat di punggung, mencari makanan murah, dan lainnya.

28 April 2015, hari pertamaku disana. mempertemukanku dengan sebuah kenyataan bahwa sosok itu ada.
30 April 2015, menyadarkanku akan tawa dan kebingungan yang dibuat itu terligase.
5 Mei 2015, masih dengan tawa itu, bacteriofage itu, cerita itu, kenyataan itu mungkin dimana aku tak bisa lagi membodohi sang liver.
13 Mei 2015, setelah pergelutan itu. pertanyaan dan pernyataan itu benar-benar ada. pesan itu, "saya tunggu di IPB" itu
18 Mei 2015, suara itu kembali terngiang
28 Mei 2015, pembatalan itu
29 Mei 2015, ketidakjadian itu
30 Mei 2015, teh kemasan itu, cara duduk itu, tawa itu
3 Juni 2015, ketidak sengajaan itu, 1 jam itu, sofa itu, obrolan dan tawa itu, penantian itu, kurasakan lagi atmosfir itu. dan mungkin itu salam perpisahan sebelum benar-benar tak akan berpisah lagi. satu bulan lagi. insyaAllah.

Semakin dekat dengan hari itu, aku semakin tak semangat untuk belajar. aku sudah meyerahkan semuanya kepada sang Maha pencipta. aku akan terima apapun hasilnya, jika gagal pada tahap ini, masih ada tahap satu lagi, jika gagal lagi, aku akan mencobanya tahun depan. aku yakin Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang berusaha. meski mungkin usahaku lebih didominasi kisah itu, tapi setidaknya aku berusaha. aku harus pandai menemukan hikmah dari semua itu 9 Juli nanti. Allah sangat baik kepadaku, maafkan aku yaAllah, telah kufur atas nikmatmu. perbolehkanlah makhluk ini untuk meminta, kabulkanlah doa ibu dan ayahku, beri kemudahan padaku dalam mengisi soal sbmptn nanti dengan benar, berkahi ilmu hamba, ridhoi hamba untuk kuliah di biologi IPB 52 ya rabb, aaamiiin

Senin, 11 Mei 2015

Ketika Sang Pemimpi Harus Memilih

Cariu, Bogor
11 Mei 2015

Kerongkongan ini perih. Mungkin sedang radang. Aku  asih bingung, apakah aku yang salah dan sok tahu atau orang lain salah mengartikan arti dari "radang tenggorokan". yang aku tahu, tenggorokan itu saluran pernafasan, sementara kerongkongan merupakan saluran pencernaan. Yang aku rasa, kerongkonganku lah yang terasa sakit saat aku menelan saliva, bukan tenggorokan. Yasudah, lupakan.

ketika kau diberi tiga pilihan sulit, apa yang akan kau lakukan?
tak kusangka, sesuatu yang tak aku tunggu sama sekali ternyata membuahkan hasil yang mungkin membahagiakan bagi sebagian orang.
9 Mei 2015, tepatnya pukul 17.12 sesaat setelah aku mempublikasikan tulusanku http://www.deasylucyana.blogspot.in/2015/05/risalah-akhir-sma.html?m=1, aku mendapat pesan singkat dari temanku yang berisi "Desiiiiii" aku tak langsung buka pesan itu, lalu aku balas dengan singkat "apa?" Tak lama setelah itu dia membalas "bener nu kamari" kubalas lagi dengan "apa?" Dia membalasnya cepat "urang diterima di uin" setelah kubaca pesan itu, aku langsung berlari mencari dompet dimana disana terselip kartu NISN-ku. Kubuka web resmi SNMPTN 2015, kumasukkan nomor induk dan tanggal lahirku, tak berapa lama muncul barcode dengan latar belakang berwarna hijau bertuliskan "Selamat, Anda dinyatakan lulus SNMPTN 2015" lalu kuusap layar handphoneku ke arah bawah "Program studi dimana anda diterima SNMPTN 2015 adalah: Universitas Islam Negeri Bandung Program studi: pendidikan biologi"
aku tak tahu perasaanku saat itu. Apakah harus senang atau sedih.
Ternyata benar firasatku dua hari sebelum hari itu, kebingunganpun mulai melanda. Kutelpon orang tuaku di rumah, aku mengabari mereka sambil meneteskan air mata. Antara air mata bahagia dan penyesalan. Aku bingung apa yang harus aku lakukan kedepannya saat aku tahu hal itu.
Aku dan temanku ternyata benar-benar menjadi pionir SMAN 1 Cariu di SNMPTN ini, kesempatan langka bagi siswa sekolah di pelosok hutan ini. Namun saat kupikirkan lagi, bahaimana dengan IPB? Aku masih ingin berjuang disana, tapi jika UIN tidak kuambil, hal itu akan membahayakan sekolahku. Disisi lain, impianku untuk melanjutkan studi di S1 IPB masih menjulang. Apa yang harus kulakukan? Memilih menerima UIN yang sudah pasti atau aku ambil resiko dengan menolak UIN dan mengikuti SBMPTN di IPB, kampus impianku yang belum jelas.

"Tereneng" ponselku berbunyi dicelah waktu aku meneteskan air mata, pesan singkat dari guru kimiaku yang biasa aku panggil dengan "bunda" pesan iu berisi "des, gimana ada yg diterima hak dari sekolah kita?" Kubalas pesan itu dengan "saya keterima bun" sambil kukirimkan "screenshot" gambar tanda aku diterima. Kulanjutkan dengan "febri juga diterima bun, matematika uin jakarta", bunda membalas dengan "andri gimana?" Kubalas "andri gagal bun" kulanjutkan dengan "saya bingung bun, itu bukan keinginan saya. Saya masih ingin berjuang di IPB. Impian saya dari kecil. Tapi disisi lain saya memikirkan bagaimana nasib adik kelas saya nanti" bunda menyarankan aku untuk menerima UIN. Hal itu membuatku makin sulit.
seketika itu banyak pesan berjatuhan dari teman-temanku menanyakan hal serupa yang didominasi dengan "des gimana?"
Kubalas satu-persatu pesan mereka dengan menanyakan saran dari mereka dan mengeluhkan semua beban ini.

Aku bingung. Aku bingung. Aku bingung. Kalimat itu mendominasi suara yang kugetarkan di farink.
Aku tak bisa tidur memikirkan itu semua.
apa aku harus egois dan tak puas dengan hasil ini? Atau aku harus menerimanya?
setelah kupikirkan semalaman, esoknya aku masih pergi ke katalis IPB dengan raut muka tak biasa. Aku duduk di kursi depan pintu. Saat ka Ugi muncul dibalik gerbang katalis "loh? Deasi *dibaca demikian* kok masih disini?" Kalimat itu menunjukan bahwa kak Ugi sudah mengetahui kabar aku lulus SNMPTN.
Tiba-tiba air mataku tak bisa kubendung "aku masih mau berjuang buat kuliah di IPB kak"
sambil kuhela napas dalam-dalam dengan volume paru-paru 1500 cc untuk membendung cucuran air itu.

setelah try out, aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Mendiskusikan pilihanbsulit ini dengan orang tuaku.
dijalan, aku masih mendapat saran dari temanku yang memang kami sering pulang bersama. "Kalo lu udah jelas diterima di d3 IPB sih gua saranin lu ambil d3 IPB aja" dan wejangan-wejangan lainnya. Kalimat yang bercuvuran dari mulutnya seketika meyakinkanku bahwa memang aku harus memilih D3 IPB dan mencoba SBMPTN "solat istikhoroh sering-sering lu"

Pagi tadi, saat aku sudah dirumah, aku pergi ke sekolah untuk menghadiri suatu acara yang dinamai pengumuman untuk kelas XII. Aku bertemu kawan-kawan yang selama ini kurindukan. Serasa berabad-abad aku tak bertemu dengan mereka. Setidaknya mereka membantuku melupakan sejenak masalahku sampai namaku terngiang ditelingaku.
Aku dipanggil pak Erion, guru yang selama ini membantuku untuk mendaftarkan diri disana-sini. "Mana durennya des?" Ternyata kabar itu sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah.
seketika bermuncullan guru lain di depan ruang piket itu, "gimana des?" Kujawab dengan kalimat yang hampir sama kuucapkan kepada setiap orang yang menanyakan hal itu "Saya bingung. Saya pilih IPB saja pak. Engga apa- apa D3 pun setidaknya IPB punya nama besar"  guru-guru pun mengiyakan kalimat yang kulontarkan sepersekian detik yang lalu itu.
Tak lama namaku dipanggil lagi, dan ditanya soal itu kembali. Kujelaskan keputusanku itu dengan rinci. Dan sebagian dari mereka menyetujui keputusanku itu. Meski ada beberapa yang menyayangkan karena akan membuat sekolah dirugika olehku. Tapi harus bagaimana lagi? Terkadang pilihan sulit membutuhkan keegoisan untuk memecahkannya.

aku masih merasa bersalah kepada semua guru dan adik-adik kelasku yang telah aku rugikan disini, pilihan sulit itu mau tak mau harus kueliminasi.
selain itu aku masih bertanya-tanya, apakah aku tidak mensyukuri semua nikmat ini? Aku seorang diantara 152 ribu orang lainnya yang mendapat kesempatan untuk lulus di SNMPTN tapi aku menyianyiakannya. Tapi saat kupikir lebih dalam, IPB masih bertahta dihatiku, memanggil-manggil namaku.
Hatiku masih disana. Dan mungkin akan terus disana, karena IPB lah pilihanku. Impian masa kecilku yang berbulan-bulan kebelakang selalu kulontarkan kalimat "Deasy dan IPB adalah jodoh"

aku masih menggantung harapanku disana. Apakah kalimat itu masih berlaku saat ini? InsyaAllah kalimat itu akan selalu berlaku. Karena Deasy dan IPB dalah jodoh.

Untuk yang membaca tulisan ini, dengan rasa bersalah berjejal dalam hati, aku ingin meminta maaf untuk semua pihak yang telah aku rugikan. Maafkan keegoisan dan keserakahanku.


-Deasy Lucyana-

Sabtu, 09 Mei 2015

Risalah Akhir SMA

Bubulak, Bogor,
Sabtu, 9 Mei 2015

Aroma tanah yang terguyur air hujan memang selalu membuatku tenang. Meski ditempat asing sekalipun. Melihat kawanan air hujan berjatuhan dari langit sore membuatku melupakan sejenak semua gundah dalam hati.

Dua minggu berlalu. Aku masih disini. Berjuang. Menampung ilmu dan pelajaran tambahan yang bertubi- tubi menimpa otak yang tak diketahui berapa volumenya. Senin sampai minggu tak pernah libur. pagi sampai sore belajar di tempat bimbel, malam aku masih harus mengulangnya guna tak tertinggal. Sungguh melelahkan. Untuk apa semua itu aku lakukan jika bukan untuk diriku sendiri? Untuk mana sepanku, untuk kebahagiaanku.

Tepat pada hari ini pun, siswa dan siswi di seluruh sudut nusantara tengah dalam keadaan bimbang. Menunggu sang pengumuman yang tinggal 58 menit lagi.
Bagaimana denganku? Aku? Ya, aku juga "coba-coba" mendaftarkan diriku untuk mengikuti SNMPTN, menjual kemampuan berfikirku yang tak seberapa ini untuk diadu dengan puluhan juta otak anak Indonesia yang terkenal berprestasi itu. Tak realistis memang.
Nilaiku cukup bagus dalam ranking paralel di sekolahku, tapi bagaimana dengan persaingan taraf nasional?

Tujuanku satu. Aku ingin melanjutkan study di Biologi IPB. Tapi kembali ke awal. Suatu kata yang dinamai realistis. Realistis bukan berarti aku putus asa. Meskipun secara harafiah artinya hampir menyenggol kata putus asa, tapi aku masih berjuang di SNMPTN.
Aku melupakan mimpiku belajar Biologi di IPB dengan alasan realistis itu. Aku mengambil Pendidikan Biologi dan Biologi Murni di Universitas Islam Negeri Bandung dan Biologi Murni Universitas Jenderal Soedirman.

Universitas Islam Negeri Bandung, memang sedikit asing dan tak punya nama sebesar IPB.  Aku pun tak tahu alasanku memilih universitas itu. Setidaknya "realistis" itu sudah aku penuhi. Meninggalkan IPB yang memang akan sangat sulit bersaing dan lulus disana mengingat belum pernah ada seorangpun di sekolahku yang pernah lulus SNMPTN di universitas manapun. Itulah "secuil" alasanku memilih UIN.

Sekarangpun, dengan memilih UIN sebagai pilihan utama di SNMPTN, aku masih merasa tidak yakin akan mendapat hasil yang menyenangkan jam 5 sore nanti.
Aku tak begitu mengharapkan. Meski demikian, dalam hati kecilku masih terselip molekul keinginanku untuk lulus SNMPTN dan menjadi pionir sekolahku di SNMPTN. Jika aku lulus di UIN bandung, setidaknya aku tak usah berlama-lama tinggal disini. Pulang pergi menaiki angkot hijau dan biru untuk sampai ke kampus katalis IPB untuk dijejali materi SBMPTN, selain itu aku dapat membantu adik kelasku, menyediakan kursi kosong untuk diduduki tahun depan oleh mereka. Dengan konsekuensi tidak berkuliah di kampus impianku sejak aku kecil itu, IPB. Tak apa. Semua sudah digariskan. Tawakal.

Bukan aku tak mencoba jalur lain, aku mendaftarkan diriku di berbagai sekolah vokasi universitas negeri dan Politeknik negeri. Setidaknya sudah membuahkan hasil, aku dikabari bahwa aku lulus Teknologi Pangan di Politeknik Negeri Lampung. Aku langsung menelpon ayahku, apa harus kuambil? Karena aku salah satu orang pertama di sekolahku yang berhasil lulus PMDKPN. Tapi aku masih menunda kesempatan itu. Tak jelas juga bagaimana keputusannya. Karena aku mendapat kabar lagi bahwa aku lulus di Supervisor Jaminan Mutu Pangan Vokasi IPB. Meski baru kabar burung dari kakak pendahuluku disana, aku cukup merasa senang. Setidaknya aku berhasil diterima di IPB meski hanya D3 (itu pun belum jelas kebenarannya. Semoga saja benar adanya)

Meski sudah dijatuhi dua pilihan itu, aku masih menyimpan asa untuk melanjutkan study di S1 IPB. Inilah sebabnya aku masih disini. Jauh dari ayah dan ibu, hanya untuk mengejar keinginan yang menjulang itu.
aku akan berusaha terus untuk memastikan bahwa ada satu kursi yang sudah aku miliki di s1 IPB. Biologi, pelajaran yang selalu aku kagumi.

31 menit menuju pengumuman SNMPTN itu, jantungku masih berdetak biasa dengan tekanan sistol/diastol 120/80. Aku tak merasa gugup atau apapun itu yang para peserta SNMPTN lain rasakan. Aku pun bingung harus dengan apa aku menjelaskan semua ini?
aku bertawakal dan berserah kepadaMu yaRabb. Dzat yang maha menentukan hasil. Dzat yang masa merencanakan sesuatu dengan baik.
Apapun hasil yang aku dapatkan, aku akan terima dengan lapang dada yaAllah. Karena aku yakin masih ada rencana indahMu untukku. Jika memang aku sudah ditakdirkan untuk kuliah di IPB, seberapa sulitpun rintangan yangbharus aku hadapi. Aku akan tetap berjuang. Karena jika sudah takdir, Mars dan Bumi pun hanya selangkah kaki.

Pemimpi Ulung,
Deasy Lucyana

Kamis, 23 April 2015

preview grand final 1 Olimpiade Indonesia Cerdas season 2 SMA Kolese Kanisius memimpin sementara



Hallo… kembali lagi
Aku lagi mau nyoba review acara kesukaan aku nih sekarang udah babak grand final part 1.
Tadi sore Olimpiade Indonesia Cerdas tayang lebih awal, yang biasanya jam 18.30 sekarang jadi 18.00.
Titel juara ini diperebutkan oleh tim A (SMAK 7 PENABUR JAKARTA), tim B (SMAN 4 BANDUNG), tim C (SMA KOLESE KANISIUS JAKARTA) yang mana SMA CC ini malam lalu yang memenangkan babak play off melawan SMAN 61 JAKARTA dan SMAN 1 KLATEN.

Babak pertama dimulai dengan adu cepat yang dibabat habis oleh SMAN 4 BANDUNG dengan 70 poin, disusul SMAK 7 PENABUR 40 poin, dan SMA KOLESE KANISIUS 30 poin.
Setelah itu babak tebak gambar (lupa ini babak apa namanya) yang dimana ketiga tim mendapatkan oin penuh.
Nih aku sedikit nyatet ilmu dari babak tebak gambar:
Negara-negara yang tergabung dalam G20: Argentina, Brazil, India, Meksiko, Afrika Selatan
Negara-negara yang tergabung dalam G8: Kanada, Jerman, Prancis
Negara-negara yang tergabung dalam International Islamic Bank: UEA, Senegal, Kuwait

Setelah itu ada praktek sains, dalam babak ini SMAK 7 PENABUR unggul namun tidak mencapai poin sempurna.
Ada sedikit ilmu juga nih di babak praktik sains:
-          NaHCO3 + H2SO4 akan menyebabkan kalor dari system berpindah ke lingkungan (eksoterm / suhu naik)
-          Gula pereduksi antara lain glukosa dan fruktosa. Untuk gula pereduksi menggunakan indicator benedict yang akan menghasilkan endapan merah bata jika dipanaskan
-          Asam asetat + garam -> HCl dan jika logam dicelupkan kedalamnya, karat yang terkandung lama logam akan hilang
-          Indicator menguji protein: biuret. Tambahkan NaOH ke bahan makanan yang akan diuji, tambahkan CaSO4 (tembaga Sulfat/biuret) akan menghasilkan warna ungun dengan syarat bahan makanan berprotein tadi dalam keadaan basa (itulah sebabnya ditambahkan NaOH)
-          Busa cukur tambah soda kue akan mengakibatkan kalor lingkungan berpindah ke system (suhu jadi dingin / endoterm)
-          Fenolptalien digunakan sebagai indicator pH basa dari 8,3 – 10 dimana Ph 8,3 berwarna bening dan ph 10 berwarna kemerahan

Setelah itu ada babak menguji daya ingat itu apasih cepat tepat bukan? Or kebalik sama yg bendera itu? Ah gatau deh yang jelas pada babak ini SMAK 7 PENABUR berhasil menebak 10, SMAN 4 BANDUNG menebak 14, dan SMA KOLESE KANISIUS menebak 16.
Memang sejak awal GRAND FINAL OIC ini sudah sengit, awalnya SMAN 4 BANDUNG memimpin sampai mereka terpeleset di babak praktik sains yang menurutku penjelasannya kurang. Dan SMA KOLESE KANISIUS berhasil mengungguli sejak babak ini.
Pada babak kotak katik pun SMA KOLESE KANISIUS tetap memimpin dengan poin diatas 100 karena berhasil mempertemukan 3 kotak bersilangan seperti tanda (+), awal babak ini memang milik SMAN 4 BANDUNG sampai SMA KOLESE KANISIUS berhasil menjawab kotak double point yang baru berhasil mereka jawab dengan benar setelah 4 kali percobaan

Akhirnya, pada grand final part 1 ini SMA KOLESE KANISIUS unggul dengan 460 poin, disusul SMAK 7 PENABUR dengan 345 poin, dan SMAN 4 BANDUNG dengan 325 poin.
Untuk supporter terfavorit sudah bisa ditebak, memang anak-anak Bandung itu memang sangat kreatif, mereka mendapatkan Rp 1000.000
Grand final ini akan dilanjutkan besok malam di RTV

Minggu, 19 April 2015

Cake, Balloons, Chocolate, and Happy Birthday!

10 maret 2015 lalu, guru kimia SMAN 1 Cariu, bunda Siti Hastuti berulang tahun. sejak tanggal 9, kita udah merencanakan semuanya dengan matang. aku, andri, yadi, & febri pulang bimbel langsung pergi ke toko cake buat pesen kuenya 
besoknya kuenya diambil sama mba sari dan mei.
kebetulan pelajaran kimia itu jam ke 3&4, trus kan pelajaran ke-1 itu fisika, dan gurunya masuk. sementara sari dan udah pulang ngambil kue dan mereka bingung kuenya harus dikemanain, mereka nelponin anak kelas trus aku pura2 izin ke wc dan nutup pintu kelas supaya pas mei & sari lewat di depan kelas gak keliatan bu hj. ebo. pas bu hj. ebo keluar aku dll langsung lari ke kantin buat nyiapin lilin & balon yang baru aja dateng diambil sari & mei

ini balonnya, pecah satu gara-gara aku maenin haha

kiri-kanan: yogi, andri,aku,mei,euis


nah, saat yang lain persiapan niupin balon, lilin,kue, dll di kantin, sebagiannya lagi nyiapin gambar2 gitu di papan tulis yang tulisannya "happy birthday bunda" dengan sedikit sentuhan seni dan rumus-rumus senyawa kimia menyesuaikan dengan bidang studi yang diajarin bunda. sebenarnya aku udah edit stop-motionnya tapi kalau diupload disini lama banget. nanti kapan-kapan deh ya.

abis itu ternyata bunda keburu dateng. yang tadinya kita punya rencana buat becandain bunda jadi gak jadi deh. tadinya andri dan anak-anak pendiem lainnya disuruh keluar kelas trus yang lainnya ngumpet.
pas bunda udah dijalan menuju kelas, gamal teriak "bunda dateng, bunda dateng" trus kita yang lagi sibuk sendiri jadi rempong lari-larian ke meja masing-masing buat ngumpet (ya meski failed)
abis itu bunda masuk kelas dan dinyanyiin lagu happy birthday. DAN KUENYA BELOM DIBAWA DARI KANTIN OMG!!  jadinya kita nyanyi berulang-ulang sampai kuenya dateng hahaha lucu sekali. abis itu potong kue dan ya gitu lah seperti kebanyakan kejutan ulang tahun lainnya. expost ngasih gantungan kunci dari flanel dengan tulisan "hbd bunda from: xii ipa 2" 

ignore my face

nah begini penampakkan papan tulisnya

cowok expost
kiri-kanan berdiri: mansyur, yadi, irfan, kiki, gamal, bunda, ugi, yogi, asep, andri, febri
kiri-kanan jongkok: adit, denny, anim, rizky

cewek expost (maaf banget ini gak jelas hiks)
kiri-kanan berdiri: sabrina, mae, lela, icha, amel, euis, bunda, rikha, mutia, martia, neneng, ayu, karina, ika, sari
kiri-kanan duduk: eva, intan tri, rahayu, aku, anggia, mei, intan handarini, rini, oca