Sabtu, 24 Oktober 2015

setengah semester kuliah

aku masih tak menyangka aku disini. tempat asing yang sungguh menyeramkan. tempat yang aku buat sebagai tameng dari kegagalan. terhitung sejak awal matrikulasi yaitu bulan Juli, apa yang telah kudapatkan? tentu saja teman dan pengalaman. banyak sekali teman dari dan luar pulau aku senang. satu hari sebelum perkuliahan matrikulasi dimulai, aku baru bersiap-siap dari rumah. hanya dengan membawa 3 pasang pakaian untuk kuliah, dan beberapa kaos dan celana training untuk di kamar. aku hanya diantarkan ayahku mengendarai motor. sungguh tak membawa apa-apa. saat itupun tepat akhir bulan, yaitu 27 Juni. aku hanya dibekali uang sejumlah Rp 900.000 dan diberi Rp 50.000 oleh saudaraku. di tengah perjalanan, sakit ayahku kambuh. tapi dia tetap memaksakan perjalanan. saat ayah pulang, aku ditemani oleh saudariku yang kebetulan tinggal di bogor. akhirnya diapun pulang menjelang magrib. ternyata, kamar kost-ku tida menyediakan kasur. aku harus membeli kasur, akhirnya aku mengeluarkan uang yang tadinya dialokasikan untuk makan selama 2minggu itu untuk membeli kasur tipis seharga Rp 350.000. ya, uang untuk 2 minggu bersisa Rp 600.000 dan langsung aku bayarkan Rp 350.000 untuk biaya kost. malampun tiba, aku tak bisa tidur teringat ayah apakah dia selamat sampai rumah dengan mengendarai motor sabil menahan sakit? aku mencoba menelepon ibu di rumah dan alhamdulillah ayah baru sampai rumah pukul 7 malam. selain itu alasan lainnya adalah apakah cukup uang Rp 300.000 untuk mencukupi kebutuhan primerku selama 2 minggu? sementara aku tak berbekal apapun selain pakaian yang kubawa. hari pertama ke kampus, aku sudah ditagih banyak hal dari mulai seragam,jas lab, modul,dan biaya bukber. astagfirulloh, bagaimana aku bisa membagi uang itu?? akhirnya aku diberi uang oleh saudariku untuk membantu membayar tagihan tersebut. oke, selain hal itu aku masih punya cerita. pertama kali pingsan. ya, aku pingsan!! aku ingat tepat kejadian itu. 1 Juli 2015, saat praktikum kimia dasar. tempat kost-ku tidak ada tukang jualan makanan, hanya ada warung paling banter makanan berkarbohidratnya itu roti. sementara aku harus terus melaksanakan kewajibanku untuk berpuasa ramadhan. alhasil, selama 4 hari kau hanya sekali menjumpai nasi. itupun karena diantar membelinya bersama saudariku ke suatu tempat yang cukup jauh dari tempat kostku. memang saat pingsan itu aku hari pertama siklus bulanan juga sih. jadi gini ceritanya, pas praktikum dasar-dasar penggunaan alat-alat laboratorium itu aku sering sekali menguap (tapi aku gak ngantuk, nguap aja trus mata berair) lama-kelamaan keringat dingin bercucuran dan aku merasa tak punya tenaga. tiba-tiba aku tak bisa mendengar suara dengan jelas karena telingaku serasa mendengar suara bising dan boom!!! semuanya terlihat hitam. aku dipapah ke musholla deket lab oleh dosen dan petugas lab. selain itu apa lagi? tes UTMI yang sungguh menyesakkan dada. lupakan! selain itu?? selama awal-awal aku di bogor aku mengalami pergolakan batin. bukan hanya itu, akupun terlibat masalah dengan keluargaku akibat pergolakan batin itu. ibuku di rumah stress karena sikapku yang keras kepala dan memaksakan keinginan, ayahku marah padaku dan semakin menentang keputusanku. sampai akhirnya, ayahku menyetujuinya. saat UTS matrikulasi aku bolos karena harus mengikuti tes UNJ demi impianku menjadi peneliti di bidang biologi. awalnya ayahku tak setuju, itu salah satu yang menjadi masalahku selama di bogor. uang pendaftaran sebesar Rp 300.000 aku dapatkan dari temanku. akhirnya ayah setuju dan mengantarku kesana. aku berani mengambil keputusan itu. di mana aku mau tak mau akan mendapat nilai C pada mata kuliah kimia dasar karena gak ikut UTS dengan harapan aku diterima di biologi UNJ. ternyata hasilnya sama seperti 2 hasil sebelumnya. gagal. aku menangis kala itu, mengingat nilai kimia dasarku yang sudah tentu mendapat C. sudah. lupakan. yang lain dong! perasaan ceritanya sad ending terus!. oke sekarang aku cerita soal pengalaman baik. aku mencoba menerima semua ini, ditambah dengan mata kuliah yang banyak menarik minatku meski kadang oergolakan batin sering terjadi dan menyeretku pada pusaran rasa sesal yang mendalam. aku bertekad, setidaknya meski nilai kimia dasarku c, aku harus jadi mahasiswi yang proaktif. tak perlu ikut BEM, aku hanya ingin aktif mengikuti kegiatan sosial dan keilmuan. dan aku menemukan salah satu caranya, yap OSN PERTAMINA. saat tahu berita itu aku langsung mendaftarkan diri di bidang yang memang aku cintai, biologi. ternyata tidak mudah, aku butuh persetujuan dari dekan atau pjpk bahasa kampusku. aku mengunduh borang suratnya di web pertamina lalu harus menghubungi pjpk. aku tak tahu bagaimana caranya sampai aku searching di google wkwk sumpah rasanya deg-deg-deg saat akan menyentuh tombol send. apalagi saat akan mengetuk pintu ruang dosen. subhanalloh.
aku harus menunggu proses verifikasi data selama sebulan. dan harus membagi waktu persiapan belajar biologi dengan belajar matkul lainnya. akhirnya aku verified dan masih harus mengurus perizinan ke akademik dan dosen responsi. sungguh penuh perjuangan. akhirnya tiba 15 Oktober dan aku berhasil melewati target. aku berhasil mengisi 2 soal lebih banyak dari target yang aku tentukan hahaha. trus sekarang???? aku masih harus mengurus sisa peninggalan osn itu dengan bolak-balik ke akademik dan ruang dosen, membuat resume dari jurnal internasional. huft. ya cukup sekian dan terima kasih. senang berbisnis dengan anda!