Jumat, 18 Agustus 2017

Semester 4 di SJMP

Sudah lama sekali sejak libur semester 3, dan sekarang sudah libur semester 4, blog ini kurang terawat. Berarti selama satu semester kemarin aku bener-bener gak bikin entri baru. Sempet ada beberapa hal yang mau dibahas di blog, tapi aku belum bisa bagi waktu yg baik antara tugas kuliah, laporan, dan kerjaan organisasi dengan waktu pribadi. Aku lagi hobi nonton drama korea, tapi selama semester 4 itu ternyata hanya sempet nonton Goblin, telat banget kan wkwk itu aja aku nonton selingan bgt sambil makan. 1 kali makan itu sekitar 20 sampai 30 menit, jadi dalam sehari kadang aku nonton 1 episode doang. Karena makan aku 2 kali sehari doang, makan siangnya di kampus.

-----------------------------------------

Semester 4 sebenernya menurutku gak lebih berat dari semester 3. Semester 4 itu aku dapet 7 mata kuliah (riset pasar, tpp hewani, manajemen lab, mutu pangan, teknologi suplementasi dan fortifikasi, metode inspeksi pangan, dan teknologi fermentasi). Mungkin 7 mata kuliah menurut sebagian orang masih "biasa" tapi menurutku ini sudah melelahkan. Meski mata kuliah semester ini tidak terlalu banyak di lab kimia atau mikrobiologi, yg pusingnya sungguh wow, membuat semua mahasiswa berada di bawah tekanan. lol. Soalnya semester 1 sampe 3 itu bener2 banyak di lab- lab itu membuat kami sedikit gimana gitu. Dari mata kuliah dasar seperti kimia dasar dan mikrobiologi dasar, sampai ke mata kuliah yang analisis mutu kimia dan mikrob serta kimia pangan yang banyak memakan waktu di lab. Seminggu itu di lab bisa sampe 4 hari. Tapi semester 4 itu aku di lab cuma buat 3 mata kuliah (tpp hewani, tsf, sama tekfer) itu pun labnya bukan untuk analisis lagi, tapi udah masuk lab olah. Karena di sini kami banyak mengolah pangan. Dari bikin olahan pangan bahan hewani, memfermentasi pangan, hingga bikin tablet effervescent. Meski di lab hanya 3 mata kuliah itu, teteeuuuup aja makan banyak hari dalam seminggu. Senin 6 jam di lab olah buat tpp hewani, abis itu lanjut tsf 4 jam (meski kadang praktikum kadang responsi, tetep aja ruangnya di lab). Lalu hari jumat meski gak ada jadwal kuliah kami harus tetep ke kampus buat persiapan media fermentasi sama proses inokulasi mikrobanya buat hari praktikum hari sabtu. Semaleman diinkubasi, hari sabtunya kami mengolah produk yang udah difermentasi. bayangin dong.. malem minggu kami masih berkutat di lab buat ngolah, belom lagi harus dijualin biar balik modal tuh. Belom lagiii, kalo fermentasinya butuh waktu lama kayak bikin pickle sama sayur asin, kami harus mengorbankan waktu di hari lain buat persiapan biar hari sabtu pas praktikum produknya tinggal diolah lebih lanjut.

Dan yang paling bikin berada di bawah tekanan adalah "laporan" kadang, 1 mata kuliah itu dalam sehari bisa sampai 4 laporan yang harus dikumpulin. Seperti pas tpp hewani, kami bikin telur asin. Telur asin kan harus diperam itu 2 minggu, jadi 2 minggu selanjutnya kami harus bikin 2 laporan tpphewani. Belom lagi ada yg semacem ini, jadi bahan praktikum hari itu telur. Telur itu dibuat telur asin, telur pindang, tepung telur. Berarti nanti itu laporannya per produk yg dibuat. Jadi seminggu itu 3 laporan buat satu mata kuliah, belum lagi laporan lain. Jadi bisa digeneralisasi seminggu itu 4-10 laporan selalu menghantui. Daaaaannnn, jangan bayangkan laporannya bisa copy paste.. TIDAAAAAK, laporan kami ditulis tangan (katanya menghindari plagiarisme dan copy copyan punya orang. Selain itu katanya jadi biar lebih masuk otak). Tapi masih ada juga laporan yang diketik seperti laporan riset pasar dan mip sama mutpang. Yang paling berat, laporan kelompok tekfer masih harus ditulis tangan. Bayangin dong 4 orang dalam satu kelompok, jenis tulisan yang berbeda, jenis orang yg macem-macem, kepalanya ada 4 harus disatuin dalam satu tulisan tangan? Oiyaaa karena produk fermentasi tadi dijual, di laporan itu harus ada bahasan aspek finansialnya, NPV IRR gitu-gitu... ternyata di jurusan kami masih ada sangkut pautnya sama ekonomi yaaa.
Laporan tulis tangan ternyata ada bagusnya juga, karena sebeluk menuliskan laporan pasti harus membaca jurnal atau buku dulu, jadi ada lah yg nyangkut gitu. Gak kayak kalo kita laporannya diketik, pasti kan cuma copast copast doang karena dibacanya selewat.

Oiyaaa, hasil jualan produk fermentasi itu banyak banget loh untungnya, sampe kelas praktikum aku bisa makan-makan besar dari akumulasi keuntungannya selama 14 minggu praktikum. Tapi yang lebih menghasilkan nilai adalah pengalamannya. Selama di semester 4 ini kami diuji kekompakannya dan daya tahan kami terhadap tekanan. Kalau semester-semester lalu masih banyak ngeluh atau nangis, sekarang kami sudah lebih tangguh menghadapinya hahaha. Kami bahkan sering menghabiskan waktu semalaman di kontrakan salah satu teman kami buat produksi. Seperti dulu di mata kuliah tekfer itu bikin nata, natanya diolah lagi jadi produk lain seperti minuman nata. Nah kami sekelas praktikum mempersiapkannya semalaman untuk produksi di hari sabtu. Jadi dari jumat sore kami sudah panen nata, dimulai dari dibersihkan, dipotong, direbus itu kami lakukan di lab olah. Lalu kami mempersiapkan aspek lain kayak harus belanja kebutuhan bahan lain seperti gula,dll lalu ada juga tim desain kemasan (akuu dan temenku satu lagi, biasanya langganan di sini), ada juga yang beli kemasannya, print label, dll kami lakukan bersama di kosan temen. Seru kan?? Kalo udah lelah kadang kami selonjoran sambi makan mi langsung dari pancinya ahahahahaha.. kadang sampai pada nginep banyakan. Sabtu pagi langsung angkut bahan sama kemasan ke kampus buat diolah lagi. Abis ngolah dijual gitu-gitu tapi beneran itu berkesan banget. Banyak banget pelajaran yang bisa diambil ari semester 4. Kami jadi tahu karakter temen di semester ini lebih dalam lagi, kami juga jadi bener-bener bisa merasakan atmosfer di industri pangan karena praktikumnya seperti simulasi di perusahaan.

Berikut ada sisa-sisa fotonya di hp (soalnya foto yang lain sudah pindah ke laptop ahahah)

Liburan semester 4. Yeayyy macam liburan musim panas kan ya ehehehe
Praktikum sampe malem. Buka puasa jadi di lab


Produk minuman fungsional matkul tsf kelompok aku: samin tulang

Kalau sudah lelah, kami tidak menyerah. Hanya selonjoran wkwkwk

Selain kuliah, aku aktif di himpunan. Ini pas di acara halal. Lihat mata saya? Semester 4 itu bukan bibir yang mengungkapkan semuanya, tapi mata wkwkw

Cari referensi di perpus buat metode inspeksi pangan (untung diketik wkwk)

Behind the scene foto produk yg dijual online

Lelah tapi Lillah

Ini pas pemotretan rempah buat bikin booklet rempah Indonesia. Kelompok TPP hewanikuuu

Ini pas syuting buat film negosiasi mata kuliah riset pasar

Produk yoghurt yuhuuu PO langsung abis

Nata de coco yg mau dipanen

Brand ambassador produk kelas praktikum a1 hahahaha


Yaa seperti itu perjalananku di semester 4, semoga semester 5 aku bisa lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya.

Kamis, 26 Januari 2017

Penjelasan Ilmiah Mekanisme Kerja Perangkap Nyamuk

     Assalamualaikum. I'm back! setelah hampir mati oleh kejamnya semester 3, aku akhirnya bisa menghirup udara bebas huaaaammmm. Liburan kali ini rumahku lagi banyak nyamuk huft, jadi aku kemaren nanya mbah gimana cara sederhana buat ngusir nyamuk.


cr: indonesian blogger
      Jawaban atas pertanyaan tersebut banyak banget, mulai dengan obat nyamuk alami sampai perangkap nyamuk buatan. Mataku langsung terbelalak liat gambar botol penuh dengan nyamuk. Yup, itulah perangkap nyamuk sederhana. Perangkat tersebut hanya terbuat dari botol bekas, lakban hitam, air gula, sama ragi.
cr: https://info-facebookers.blogspot.co.id
     Berdasarkan yang aku baca, cara buatnya dengan memotong botol kosong, mengisinya dengan air gula, lalu ditambahkan ragi instan, kemudian ditutup dan dilakban seperti gambar di atas. Bisa juga seluruhnya dilapisi lakban hitam, soalnya nyamuk suka yang berwarna gelap.

    Sekarang pertanyaannya adalah kenapa nyamuk bisa dengan naif masuk ke dalam perangkap itu?
Sebelum membahas itu, mari kita mulai dari awal. Kenapa nyamuk menghisap darah manusia? apakah darah manusia merupakan makanannya?

     Nyamuk merupakan jenis serangga yang tergolong dalam ordo Diptera. Di seluruh dunia, dilaporkan terdapat 3.100 spesies dari 34 genus. 
Klasifikasi nyamuk sebagai berikut:
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Culicidae
Subfamili: Culicinae
Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia, Armigeres, Haemagogus, Sabethes, Culiseta, dan Psorophora merupakan kelompok dari genus nyamuk yang mengisap darah pada manusia sebagai vektor penyebaran penyakit.
     Nyamuk pada dasarnya mengonsumsi nektar bunga. Nyamuk yang menghisap darah manusia ternyata hanya nyamuk betina. Nyamuk betina menghisap darah manusia karena dalam darah  terkandung asam amino yang dibutuhkan oleh nyamuk tersebut untuk perkembangan telur yang dikandungnya. Selain karena nyamuk jantan tidak bereproduksi menghasilkan telur, nyamuk jantan juga tidak dilengkapi dengan probosis (alat penghisap yang panjang, runcing untuk menembus kulit dan menghisap darah) yang sama seperti nyamuk betina sehingga nyamuk jantan tidak ikut-ikutan menghisap darah.
    Ok, setelah kita tahu kenapa nyamuk menghisap darah, sekarang lanjut kenapa nyamuk bisa terperangkap dalam botol itu? Nyamuk betina dapat mendeteksi keberadaan mangsa utnuk dihisap darahnya berdasarkan beberapa hal seperti tingkat metabolisme, kandungan asam laktat, bau tubuh, dll. 
     Seperti yang kita ketahui, metabolisme menghasilkan CO2 atas perombakan polimer-polimer seperti contohnya karbohidrat. Tingkat metabolisme ditentukan juga oleh beberapa faktor seperti orang obesitas, wanita hamil, dan pengonsumsi minuman alkohol memiliki metabolisme tinggi sehingga menghasilkan CO2 yang lebih banyak dibandingkan dengan manusia pada umumnya. Keberadaan CO2 ini digunakan oleh nyamuk sebagai pertanda adanya mangsa karena nyamuk betina memiliki reseptor pendeteksi. 

     Lalu apa hubungannya dengan alat perangkap tersebut? Ternyata penambahan air gula dan ragi instan itu bukan gak ada gunanya. Air gula digunakan sebagai nutrisi yang dibutuhkan oleh ragi untuk tumbuh. Ragi sendiri biasanya merupakan campuran dari beberapa spesies khamir. Khamir merupakan jenis cendawan uniseluler yang tidak mempunyai filamen. Kita sendiri biasanya menggunakan khamir dalam pembuatan roti agar adonan dapat mengembang. 

   Karena adanya gula sebagai nutrisi untuk hidup, ragi tersebut melakukan metabolisme dengan merombak gula tersebut menjadi monomer-monomer, air, dan CO2. CO2 yang dihasilkan ragi dalam botol itulah yang menarik nyamuk untuk datang dan masuk ke dalam perangkap sehingga tidak bisa keluar lagi.

     ok sekian penjelasan kali ini, mohon koreksi atas ketidaktepatan informasinya

Minggu, 08 Januari 2017

Bagiku, Kamu Habibie



Bagiku, Kamu adalah Habibie...
Pemuda yang keras kepala
Keras kepala dengan cita-citanya
Habibie generasi kedua yang hidupnya penuh pencapaian dan target
Habibie yang tak perlu membuat pesawat untuk menjadi mata air Ainun
Bagiku, kamu Habibie... inspirasiku


Deasy L, 08 Januari 2017